Routing Statis
.Konsep
Routing Statis
Routing statis
terjadi jika kita secara manual menambah route-route di routing table dari
setiap router. Terdapat pro dan kontra terhadap routing statis, tetapi itu juga
berlaku untuk semua proses routing
Konsep dasar
routing statis adalah sebagai berikut :
1. Digunakan
untuk pengaturan jalur antar network seqment berdasarkan IP address
tujuan(asal) pada osi layer network
2. Tiap
network seqment mempunyai subnet network yang berbeda-beda
3. Memunkinkan
kita melakukan pemantauan dan pengelolaan jaringan yang lebih baik
4. Lebih
aman (firewall filtering lebih mudah)
5. Trafik
broadcast hanya konsentrasi di setiap subnet.
.Pengertian Routing
Statis
Routing
bisa diartikan sebagai proses membawa packet data dari satu host ke host yang
lain tetapi berbeda subnet.
Informasi yang Dibutuhkan Router
7 Alamat Tujuan/Destination
Address - Tujuan atau
alamat host yang akan dirouting
7 Mengenal sumber informasi - Dari mana sumber (router lain) yang dapat
dipelajari oleh router dan memberikan jalur sampai ke tujuan.
7 Menemukan rute - Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai
ke tujuan.
7 Pemilihan rute - Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke
tujuan.
7 Menjaga informasi routing - Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan
yang sudah diketahui dan paling sering dilalui.
Sedangkan
Routing Statis adalah Rute
Statik adalah rute atau jalur spesifik yang ditentukan oleh user untuk
meneruskan paket dari sumber ke tujuan. Rute ini ditentukan oleh administrator
untuk mengontrol perilaku routing dari IP “internetwork”.
Rute Statik menjadi
sangat penting jika software IOC Cisco tidak bisa membentuk sebuah rute ke
tujuan tertentu. Rute Statik juga sangat berguna untuk membuat “gateway” untuk
semua paket yang tidak bisa di”routing”.(default route).
Cara Kerja Routing statis
Cara
kerja routing statis dapatdibagi menjadi 3 bagian:
a.
Administrator jaringanyang
mengkonfigurasi router
b.
Router melakukanrouting berdasarkaninformasi dalam tabel routing
c.
Routing statis digunakan untuk melewatkanpaket data
Seorang administrator harus menggunakanperintah ip route secara
manual untuk mengkonfigurasi router denganrouting statis.
Pada gambar 2.2 dan 2.3 di atas, administrator
jaringan dari router Hoboken harus mengkonfigurasi routing statis ke jaringan
172.16.1.0/24 dan 172.16.5.0/24. Karena itu administrator memasukkan 2 perintah
ke router. Administrative distance adalah parameter tambahan yang menunjukkan
reliabilitas dari rute. Semakin kecil nilai administrative distance semakin
reliable rutenya. Oleh Karen itu rute dengan administrative distance yang lebih
kecil harus diberikan pertama kali sebelum administrative distance yang lebih
besar diberikan. Default administrative distance saat menggunakan routing
statis adalah 1. ketika interface luar dikonfigurasi sebagai gateway, routing
statis akan ditunjukkan dalam tabel routing sebagai informasi yang “directly
connected”. Untuk melihat informasi administrative distance digunakan perintah show
ip route. Nilai dari administrative distance adalah antara 0 sampai dengan
255 yang diberikan setelah next-hop atau outgoing interface. Contoh:
waycross(config)#ip route
172.16.3.0 255.255.255.0 172.16.4.1 130
Tabel
Router
v Sebuah router mempelajari
informasi routing dari mana sumber dan tujuannya yang kemudian ditempatkan pada
tabel routing. Router akan berpatokan pada tabel ini, untuk memberitahu port
yang akan digunakan untuk meneruskan paket ke alamat tujuan.
v Jika jaringan tujuan,
terhubung langsung (directly connected) di router, Router sudah langsung
mengetahui port yang harus digunakan untuk meneruskan paket.
v Jika jaringan tujuan tidak
terhubung langsung di badan router, Router harus mempelajari rute terbaik yang
akan digunakan untuk meneruskan paket.
Konfigurasi
routing statis
Langkah-langkah
untuk melakukan konfigurtasi routing statis adalah sebagai berikut:
a. langkah
1 – tentukan dahulu frefix jaringan, subnet mask dan addres. Addres bisa saja
interface local atau next hop addres yang menuju tujuan.
b. Langkah
2 – masuk ke mode global configuration.
c. Langkah
3 – ketik perintah ip route dengan prefix dam mask yang diikuti dengan address
seperti yang sudah ditentukan di langkah 1.
d. Langkah
4 – ulangi langkah 3 untuk semua jaringan yang dituju yang
telah ditentukan pada langkah
e. Langkah 5 – keluar dai mode global configuration.
f.
Langkah 6 – gunakan
perintah copy running-config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang
sedang aktif ke NVRAM.
Mengkonfigurasi Rute statik
adalah dengan memasukkan tabel routing secara manual. Tidak terjadi perubahan
dinamik dalam tabel ini selama jalur/rute aktif.
7
Perintah “ip route”
• Perintah “ip route” digunakan
untuk mengkonfigurasi sebuah rute statik dalam mode konfigurasi global.
7
ip route Command Syntax
• Sintak untuk perintah “ip route”
adalah sebagai berikut :
ip route network [mask] {address | interface}[distance] [permanent]
ip route network [mask] {address | interface}[distance] [permanent]
• Parameter Perintah “ip route”
network : Network atau subnet tujuan
mask : Subnet mask
address : Alamat IP router Hop
berikutnya.(IP address of next hop router)
interface
: Nama interface yang digunakan untuk mencapai network tujuan. Interface
dapat berupa interface point-to-point. Perintah tidak akan berfungsi jika
interface adalah multiaccess (contoh “shared media Ethernet interface”).
distance
(Optional) : Mendefinisikan “administrative distance”.
permanent
(Optional) : Menyatakan bahwa rute tidak akan dihapus, ketika
interface mati (shuts down).
Contoh Konfigurasi Rute Statik
• Tugas rute statik untuk mencapai
stub network 172.16.1.0 adalah melalui Router A karena hanya ini satu-satunya
jalan untuk mencapai network 172.16.1.0.
• Contoh rute statik:
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 172.16.2.1
ip route : Identifikasi rute statik
172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network
255.255.255.0 : Subnet Mask
172.16.2.1 : Alamat IP Router B
172.16.1.0 : Alamat IP Stub Network
255.255.255.0 : Subnet Mask
172.16.2.1 : Alamat IP Router B
Catatan : Ini adalah sebuah rute
“unidirectional”. Anda harus mengkonfigurasi rute dari arah/sisi lawan (Router
B).
Default Route
Default route” adalah tipe rute
statik khusus. Sebuah “default route” adalah rute yang digunakan ketika rute
dari sumber/source ke tujuan tidak dikenali atau ketika tidak terdapat
informasi yang cukup dalam tabel routing ke network tujuan.
Pada gambar di atas, Router B
dikonfigurasi untuk meneruskan/forward semua frame ke network tujuan yang tidak
terdaftar secara eksplisit dalam routing tabel Router A.
Contoh “Default Route”
• Router(config)#ip route 0.0.0.0
0.0.0.0 172.16.2.2
• ip route : Menyatakan rute statik
0.0.0.0 : Rute ke “nonexistent subnet”(mencakup semua IP)
0.0.0.0 : Special mask mengindikasikan “default route”
172.16.2.2: Alamat IP Router A.
0.0.0.0 : Rute ke “nonexistent subnet”(mencakup semua IP)
0.0.0.0 : Special mask mengindikasikan “default route”
172.16.2.2: Alamat IP Router A.
Keuntungan
Dan Kerugian Routing Statis
Keuntungan Routing Statik
• Meringankan kerja prosesor yg ada
pd router
• Tidak ada Bandwidth yang
digunakan untuk pertukaran informasi isi tabel routing antar router
• Tingkat keamanan lebih tinggi
vs mekanisme lainnya
Kerugian Routing Statik
• Admin harus mengetahui informasi
tiap2 router yg terhubung jaringan
• Jika terdapat penambahan/perubahan
topologi jaringan admin harus mengubah isi tabel routing
• Tidak cocok untuk jaringan yang
besar
Comments
Post a Comment